Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah rumah adat yang mencerminkan identitas dan filosofi setiap daerah. Dari Sabang hingga Merauke, setiap provinsi memiliki rumah adat dengan bentuk, bahan, dan filosofi yang berbeda-beda. Rumah adat tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga menggambarkan sistem sosial, kepercayaan, dan nilai-nilai adat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Daftar gambar rumah adat di Indonesia
Penasaran seperti apa bentuk Gambar rumah adat dari setiap provinsi di Indonesia? Yuk, simak deretan rumah adat khas Nusantara!
1. Gambar Rumah Adat Krong Bade (Nanggroe Aceh Darussalam)
Gambar Rumah adat Krong Bade yang merupakan rumah tradisional masyarakat Aceh yang memiliki bentuk panggung. Tingginya berkisar antara 2,5 hingga 3 meter dari permukaan tanah. Rumah ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang. Struktur rumah Krong Bade dirancang sesuai dengan kearifan lokal dan kondisi geografis Aceh.
2. Gambar Rumah Adat Rumah Bolon (Sumatera Utara)
Gambar Rumah Adat Bolon yang merupakan rumah adat khas suku Batak Toba yang memiliki bentuk panggung. Desainnya unik karena menyerupai kerbau yang sedang berdiri, melambangkan kekuatan dan kemakmuran.
Rumah ini dibangun dengan struktur kokoh dan atap melengkung khas budaya Batak. Keberadaannya mencerminkan kearifan lokal serta nilai-nilai tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
3. Gambar Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar (Riau)
Gambar Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar yang merupakan rumah adat khas Riau yang memiliki fungsi utama sebagai balai pertemuan. Berbeda dari rumah tinggal, bangunan ini digunakan untuk kegiatan adat dan musyawarah masyarakat. Struktur rumah ini berbentuk panggung dengan ciri khas atap bersusun yang melambangkan kebersamaan. Keberadaannya mencerminkan nilai budaya dan tradisi masyarakat Riau yang masih dilestarikan hingga kini.
[[IKLAN]]
5. Gambar Rumah Adat Gadang (Sumatera Barat)
Gambar Rumah Gadang menampilkan rumah adat khas Minangkabau yang memiliki bentuk persegi panjang. Ciri khasnya terletak pada atap melengkung tajam menyerupai tanduk kerbau, melambangkan kebesaran dan filosofi hidup masyarakat Minangkabau.
Rumah ini juga dilengkapi dengan tangga di bagian depan sebagai akses utama masuk ke dalam. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Gadang berfungsi sebagai pusat kegiatan adat dan simbol budaya Minangkabau.
6. Gambar Rumah Adat Kajang Lako (Jambi)
Gambar Rumah Adat Kajang Lako menampilkan rumah tradisional khas Jambi yang memiliki ukuran 9 x 12 meter. Rumah ini ditopang oleh 30 tiang penyangga, memberikan kestabilan pada bangunannya. Keunikan arsitekturnya terletak pada teknik tumpu-sambung tanpa paku, yang menunjukkan keterampilan tinggi dalam konstruksi tradisional. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Kajang Lako juga mencerminkan nilai budaya dan filosofi masyarakat Jambi yang diwariskan secara turun-temurun.
Cek Dulu Produknya Disini : https://juraganmaterial.id/kategori/atap-and-rangka/aksesoris-atap
7. Gambar Rumah Adat Bubungan Lima (Bengkulu)
Gambar Rumah Adat Limas menampilkan rumah tradisional khas Sumatra yang memiliki ukuran luas, berkisar antara 400 hingga 1000 meter persegi. Rumah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sering digunakan untuk berbagai acara adat dan hajatan keluarga.
Struktur bangunannya berbentuk panggung dengan atap limas yang menjadi ciri khasnya. Keberadaannya mencerminkan nilai budaya serta filosofi kehidupan masyarakat setempat.
9. Gambar Rumah Adat Panggung (Bangka Belitung)
Gambar Rumah Panggung menampilkan rumah adat khas Bangka Belitung yang memiliki desain khas dengan atap tinggi dan miring. Rumah ini dibangun dengan struktur panggung untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan iklim tropis.
Di bagian depan, terdapat tangga serta beranda luas yang berfungsi sebagai area bersantai dan menerima tamu. Keunikan arsitektur rumah ini mencerminkan kearifan lokal serta budaya masyarakat Bangka Belitung.
Cek Dulu Produknya Di Sini : https://juraganmaterial.id/kategori/atap-and-rangka
10. Gambar Rumah Adat Nuwou Sesat (Lampung)
Gambar Rumah Adat Nuwou Sesat menampilkan rumah panggung khas Lampung yang memiliki fungsi utama sebagai tempat berkumpul warga. Rumah ini biasanya digunakan untuk musyawarah adat dan kegiatan sosial masyarakat.
Ciri khasnya terletak pada arsitektur panggung dengan ornamen khas Lampung yang penuh makna filosofis. Keberadaannya mencerminkan nilai budaya serta tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
11. Gambar Rumah Adat Baloy (Kalimantan Utara)
Gambar Rumah Adat Baloy menampilkan rumah tradisional khas Kalimantan Utara yang dibangun menggunakan kayu ulin, bahan yang dikenal kuat dan tahan lama. Rumah ini memiliki struktur panggung yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat.
Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Baloy juga digunakan untuk kegiatan adat dan pertemuan masyarakat. Keunikan arsitekturnya mencerminkan budaya dan kearifan lokal suku-suku di Kalimantan Utara.
12. Gambar Rumah Adat Panjang (Kalimantan Barat)
Gambar Rumah Adat Panjang menampilkan rumah tradisional khas Kalimantan Barat yang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi beberapa keluarga besar. Rumah ini memiliki bentuk memanjang dengan struktur panggung yang disesuaikan dengan kondisi alam setempat. Ciri khasnya terletak pada ukurannya yang luas serta atap yang tinggi, mencerminkan kehidupan komunal suku Dayak.
Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Panjang juga digunakan untuk berbagai kegiatan adat dan sosial masyarakat.
13. Gambar Rumah Adat Lamin (Kalimantan Timur)
Gambar Rumah Adat Lamin menampilkan rumah tradisional khas Kalimantan Timur yang berukuran besar. Rumah ini memiliki struktur panggung dengan panjang yang bisa mencapai puluhan meter, menampung beberapa keluarga dalam satu bangunan.
Ciri khasnya terletak pada ukiran dan ornamen khas suku Dayak yang menghiasi dinding serta tiang rumah. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Lamin juga berfungsi sebagai pusat kegiatan adat dan sosial masyarakat setempat.
14. Gambar Rumah Adat Betang (Kalimantan Tengah)
Rumah Betang merupakan rumah adat khas suku Dayak yang berbentuk panggung dengan ukuran panjang dan luas. Rumah ini dibangun untuk menampung beberapa keluarga dalam satu komunitas, mencerminkan kehidupan komunal yang harmonis.
Struktur panggungnya dirancang untuk menyesuaikan dengan kondisi alam Kalimantan, terutama untuk menghindari banjir. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Betang juga menjadi pusat kegiatan adat dan budaya masyarakat Dayak.
15. Gambar Rumah Adat Baanjung (Kalimantan Selatan)
Gambar Rumah Adat Baanjung menampilkan rumah tradisional khas suku Banjar di Kalimantan Selatan. Ciri khasnya adalah adanya anjung, yaitu ruang tambahan di sisi kiri dan kanan rumah. Rumah ini memiliki struktur panggung yang disesuaikan dengan kondisi geografis daerah rawa dan sungai.
Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Baanjung mencerminkan nilai budaya serta arsitektur khas masyarakat Banjar yang diwariskan secara turun-temurun.
16. Gambar Rumah Adat Sulah Nyanda (Banten)
Gambar Rumah Adat Sulah Nyanda menampilkan rumah tradisional suku Baduy di Banten yang memiliki desain sederhana dan khas. Nama "Sulah Nyanda" berasal dari bentuk atapnya yang miring, menyerupai orang yang sedang bersandar.
Rumah ini dibangun menggunakan bahan alami seperti kayu, bambu, dan ijuk, mencerminkan kehidupan masyarakat Baduy yang menyatu dengan alam. Keberadaannya mencerminkan filosofi hidup sederhana serta kearifan lokal yang tetap dijaga hingga kini.
17. Gambar Rumah Adat Kebaya (DKI Jakarta)
Gambar Rumah Adat Kebaya menampilkan rumah tradisional khas suku Betawi yang memiliki bentuk atap unik. Nama "Rumah Kebaya" berasal dari desain atapnya yang menyerupai lipatan kebaya, pakaian tradisional perempuan Indonesia.
Rumah ini umumnya memiliki teras luas di bagian depan yang berfungsi sebagai tempat bersantai dan menerima tamu. Selain mencerminkan identitas budaya Betawi, arsitektur rumah ini juga dirancang untuk menyesuaikan dengan iklim tropis Jakarta.
18. Gambar Rumah Adat Jolopong (Jawa Barat)
Gambar Rumah Adat Jolopong menampilkan rumah tradisional khas masyarakat Sunda di Jawa Barat. Nama "Jolopong" berasal dari bahasa Sunda yang berarti "terkulai" atau "tegak lurus," merujuk pada bentuk atapnya yang lurus tanpa lengkungan.
Rumah ini memiliki desain sederhana dengan struktur panggung yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Jolopong mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Sunda yang harmonis dan sederhana.
19. Gambar Rumah Adat Joglo (Jawa Tengah)
Gambar Rumah Adat Joglo menampilkan rumah tradisional khas Jawa Tengah yang memiliki arsitektur unik. Ciri khasnya terletak pada atap berbentuk tajug atau piramida terbalik, yang melambangkan status sosial dan kebangsawanan.
Rumah ini biasanya dibangun dengan ruang utama yang luas, digunakan untuk pertemuan atau acara adat. Keberadaannya mencerminkan nilai budaya serta filosofi kehidupan masyarakat Jawa yang mengutamakan keseimbangan dan keharmonisan.
20. Gambar Rumah Adat Joglo (DI Yogyakarta)
Gambar Rumah Adat Joglo menampilkan rumah tradisional khas Jawa di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki arsitektur megah. Ciri khasnya adalah atap berbentuk tajug atau piramida terbalik, yang melambangkan kebangsawanan dan filosofi spiritual masyarakat Jawa.
Rumah ini memiliki ruang utama yang luas, sering digunakan untuk pertemuan dan upacara adat. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Joglo juga mencerminkan nilai budaya dan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun.
21. Gambar Rumah Adat Joglo (Jawa Timur)
Gambar Rumah Adat Joglo menampilkan rumah tradisional khas Jawa Timur yang memiliki desain unik dan khas. Ciri utamanya adalah atap berbentuk tajug yang menyerupai gunung, melambangkan keseimbangan dan spiritualitas dalam budaya Jawa.
Rumah ini umumnya memiliki ruang utama yang luas, digunakan untuk pertemuan keluarga atau acara adat. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Joglo juga mencerminkan kearifan lokal serta status sosial pemiliknya di masyarakat.
22. Gambar Rumah Adat Walewangko/Pewaris (Sulawesi Utara)
Gambar Rumah Adat Walewangko, atau Rumah Pewaris, menampilkan rumah tradisional khas suku Minahasa di Sulawesi Utara. Rumah ini memiliki struktur panggung dengan tiang kayu kokoh sebagai penyangga utama.
Desainnya dirancang untuk menyesuaikan dengan kondisi geografis serta iklim setempat, terutama dalam menghadapi gempa dan curah hujan tinggi. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Walewangko juga mencerminkan nilai budaya serta sistem kekerabatan dalam masyarakat Minahasa.
23. Gambar Rumah Adat Dulohupa (Gorontalo)
Gambar Rumah Adat Dulohupa menampilkan rumah tradisional khas masyarakat Gorontalo yang memiliki fungsi utama sebagai tempat musyawarah adat. Nama "Dulohupa" sendiri mencerminkan makna musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama.
Rumah ini memiliki struktur panggung dengan atap khas berbentuk melengkung, melambangkan kebijaksanaan dan persatuan masyarakat Gorontalo. Selain sebagai simbol budaya, Rumah Dulohupa juga menjadi saksi berbagai kegiatan adat dan sosial yang diwariskan secara turun-temurun.
24. Gambar Rumah Adat Tambi (Sulawesi Tengah)
Gambar Rumah Adat Tambi menampilkan rumah tradisional khas Sulawesi Tengah, khususnya di Tampo Lore, Kabupaten Poso. Rumah ini memiliki bentuk panggung dengan desain unik di mana atapnya juga berfungsi sebagai dinding.
Struktur rumah ini dirancang untuk menyesuaikan dengan kondisi iklim setempat, terutama dalam menghadapi hujan lebat dan angin kencang. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Tambi mencerminkan budaya serta filosofi kehidupan masyarakat setempat yang harmonis dengan alam.
25. Boyang (Sulawesi Barat)
Gambar Rumah Adat Boyang menampilkan rumah tradisional khas suku Mandar di Sulawesi Barat. Rumah ini memiliki struktur panggung yang terbuat dari kayu dengan tiang penyangga setinggi sekitar dua meter. Desainnya dirancang untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan, terutama dalam menghadapi banjir dan cuaca ekstrem. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Boyang juga mencerminkan nilai budaya serta identitas masyarakat Mandar yang diwariskan secara turun-temurun.
26. Gambar Rumah Adat Tongkonan (Sulawesi Selatan)
Gambar Rumah Adat Tongkonan menampilkan rumah tradisional khas suku Toraja di Sulawesi Selatan yang memiliki arsitektur unik. Rumah ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu struktur bawah, tengah, dan atas, yang masing-masing memiliki makna filosofis dalam budaya Toraja.
Ciri khasnya terletak pada atap melengkung menyerupai perahu serta ukiran khas yang menghiasi dindingnya. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Tongkonan juga berfungsi sebagai pusat kegiatan adat dan simbol status sosial dalam masyarakat Toraja.
27. Gambar Rumah Adat Banua Tada (Sulawesi Tenggara)
Gambar Rumah Adat Banua Tada menampilkan rumah tradisional khas suku Wolio atau Buton di Sulawesi Tenggara. Nama "Banua Tada" yang berarti "rumah siku" merujuk pada bentuk sudut siku di bagian strukturnya.
Rumah ini dibangun dengan material kayu yang kokoh dan memiliki desain panggung untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Banua Tada juga mencerminkan sistem sosial serta nilai budaya masyarakat Buton yang diwariskan secara turun-temurun.
28. Gambar Rumah Adat Bali
Gambar Rumah Adat Bali menampilkan arsitektur khas yang mencerminkan kearifan lokal dan budaya masyarakat Bali. Desainnya mengikuti konsep "Tri Hita Karana", yang mengutamakan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan.
Rumah ini terdiri dari beberapa bangunan terpisah dalam satu kompleks, dengan tata letak yang mengikuti aturan adat dan spiritual. Selain fungsional sebagai tempat tinggal, Rumah Adat Bali juga menjadi simbol filosofi hidup masyarakat Bali yang harmonis dan berkesinambungan.
29. Gambar Rumah Adat Dalam Loka (Nusa Tenggara Barat)
Gambar Rumah Adat Istana Dalam Loka menampilkan rumah tradisional khas Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Nama "Dalam Loka" berarti "Istana Dunia" dalam bahasa Sumbawa, mencerminkan fungsinya sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Sumbawa pada masa lalu.
Rumah ini memiliki struktur panggung berbahan kayu dengan dua bangunan utama yang melambangkan keseimbangan dan kebijaksanaan pemimpin. Selain sebagai simbol sejarah dan budaya, Istana Dalam Loka juga menjadi saksi kejayaan dan kearifan lokal masyarakat Sumbawa.
30. Gambar Rumah Adat Musalaki (Nusa Tenggara Timur)
Gambar Rumah Adat Musalaki menampilkan rumah tradisional khas suku Ende Lio di Nusa Tenggara Timur (NTT). Nama "Musalaki" berarti "ketua adat" atau "kepala suku", mencerminkan peran pemiliknya sebagai pemimpin dalam masyarakat.
Rumah ini memiliki struktur panggung dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari ilalang atau daun kelapa, mencerminkan filosofi dan tradisi leluhur. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Musalaki berfungsi sebagai pusat kegiatan adat dan musyawarah masyarakat setempat.
31. Gambar Rumah Adat Baileo (Maluku)
Gambar Rumah Adat Baileo menampilkan rumah tradisional khas masyarakat Maluku dan Maluku Utara. Rumah ini berfungsi sebagai pusat kegiatan adat, tempat musyawarah, serta penyimpanan benda-benda suci.
Struktur rumahnya berbentuk panggung tanpa dinding, melambangkan keterbukaan dan kebersamaan dalam masyarakat. Selain sebagai simbol budaya, Rumah Baileo juga mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun.
32. Gambar Rumah Adat Sasadu (Maluku Utara)
Gambar Rumah Adat Sasadu menampilkan rumah tradisional khas suku Sahu di Halmahera Barat, Maluku Utara. Rumah ini berfungsi sebagai pusat kegiatan adat, tempat musyawarah, serta penyimpanan benda-benda suci.
Struktur bangunannya unik karena tidak memiliki dinding permanen, melambangkan keterbukaan dan kebersamaan dalam masyarakat Sahu. Selain sebagai tempat berkumpul, Rumah Sasadu juga mencerminkan nilai budaya dan tradisi leluhur yang terus dijaga hingga kini.
33. Gambar Rumah Adat Mod Aki Aksa (Papua Barat)
Gambar Rumah Adat Mod Aki Aksa, atau Rumah Kaki Seribu, menampilkan rumah tradisional khas suku Arfak di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Manokwari. Rumah ini diberi nama "Kaki Seribu" karena memiliki banyak tiang penyangga yang memberikan stabilitas dan ketahanan terhadap gempa.
Struktur rumah ini dibuat tanpa paku, menggunakan teknik ikat dari rotan, mencerminkan kearifan lokal dalam arsitektur tradisional. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Mod Aki Aksa juga berfungsi sebagai simbol budaya dan identitas masyarakat suku Arfak.
34. Gambar Rumah Adat Honai (Papua)
Gambar Rumah Adat Honai menampilkan rumah tradisional khas suku Dani di Papua Pegunungan dan Papua Tengah. Rumah ini memiliki bentuk bulat sederhana dengan atap kerucut yang terbuat dari jerami atau daun sagu.
Ciri khasnya adalah pintu kecil tanpa jendela, yang dirancang untuk menjaga kehangatan di dalam ruangan saat suhu dingin di pegunungan. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Honai juga berfungsi sebagai pusat kegiatan adat dan simbol kearifan lokal masyarakat suku Dani.
35. Gambar Rumah Adat Honai (Papua Pegunungan)
Gambar Rumah Adat Honai menampilkan rumah tradisional khas suku Dani yang mendiami Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Rumah ini memiliki bentuk bulat dengan atap kerucut yang terbuat dari jerami atau daun sagu.
Desainnya dirancang tanpa jendela dengan pintu kecil untuk menjaga kehangatan di dalam ruangan, mengingat suhu dingin di pegunungan. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Honai juga berfungsi sebagai pusat kehidupan sosial, tempat berkumpul, dan simbol budaya masyarakat suku Dani.
36. Gambar Rumah Adat Kaki Seribu (Papua Barat Daya)
Gambar Rumah Adat Mod Aki Aksa, atau Rumah Kaki Seribu, menampilkan rumah tradisional khas suku Arfak di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Manokwari. Rumah ini memiliki banyak tiang penyangga, yang memberikan kestabilan serta perlindungan dari gempa dan kondisi alam.
Dibangun tanpa menggunakan paku, rumah ini mengandalkan teknik ikat dengan rotan, mencerminkan kearifan lokal masyarakat Arfak. Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Mod Aki Aksa juga menjadi simbol budaya dan identitas tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.
37. Gambar Rumah Adat Emawa (Papua Tengah)
Gambar Rumah Adat Emawa menampilkan rumah tradisional khas Suku Mee yang bermukim di Papua Tengah, terutama di sekitar Danau Paniai, Deiyai, dan Dogiyai. Rumah ini memiliki bentuk sederhana dengan struktur panggung yang terbuat dari kayu dan atap dari jerami atau daun sagu. Emawa berfungsi sebagai tempat tinggal utama bagi masyarakat Suku Mee, mencerminkan cara hidup yang harmonis dengan alam.
Selain sebagai hunian, rumah ini juga menjadi simbol budaya serta warisan leluhur yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.