Juragan - Pariwara Slider BannerJUMA - Pariwara Slider Banner
  1. Beranda
  2. Tips Juragan
  3. 6 Ukuran Paku Baja & Triplek yang Wajib Anda Tahu Sebelum Membeli
Berita Juragan

6 Ukuran Paku Baja & Triplek yang Wajib Anda Tahu Sebelum Membeli

Diterbitkan 08 Jul 2025 oleh Dian Permata

Paku -  Juraganmaterial.png
Juragan - Pariwara Slider BannerJUMA - Pariwara Slider Banner

Kenapa Memilih Paku yang Tepat Itu Penting ?

Sering kali kita terlalu fokus pada kayu, baja ringan, atau material utama lainnya saat membangun rumah atau membuat furniture, sampai-sampai lupa soal hal kecil seperti paku. Padahal, paku ini ibarat ‘penjaga’ kekuatan sambungan. Kalau salah pilih jenis atau ukurannya, sambungan bisa gampang longgar, material retak. 

Bayangkan, sudah repot-repot memasang atap atau buat lemari, dan beberapa bulan kemudian malah goyang atau lepas hanya gara-gara salah pakai ukuran paku yang tidak sesuai. Makanya, penting banget untuk mengetahui jenis-jenis paku, ukuran yang pas, dan bagaimana menyesuaikannya dengan bahan yang akan dipasang. Untuk lebih detailnya, Yuk kita bahas lebih lanjut  ! 

Macam-Macam Paku dan Apa Saja Fungsinya?

Macam Macam -  Juraganmaterial.png

Kalau Anda mampir ke toko bangunan, biasanya akan lihat kotak-kotak besar berisi paku berbagai ukuran dan bentuk. Sekilas kelihatan mirip, padahal setiap jenis paku punya fungsi spesifik. Salah pilih paku bisa bikin sambungan cepat rusak atau tidak kokoh.

Paku Biasa

Paku ini paling sering dipakai tukang untuk berbagai pekerjaan umum, mulai dari membuat rangka kayu, plafon, sampai menempel papan. Ciri khasnya terletak pada kepala paku yang cukup besar sehingga mudah dipukul pakai palu.

Contohnya, waktu bikin kerangka untuk tembok partisi atau rak kayu sederhana, paku jenis ini biasanya jadi andalan. Selain itu, harganya paling terjangkau dibanding paku khusus lainnya.

Paku Beton

Kalau mau memaku langsung ke dinding atau lantai beton, jangan menggunakan paku biasa pasti bengkok atau patah. Nah, untuk itulah ada paku beton. Terbuat dari baja karbon tinggi yang sangat keras, paku ini dirancang khusus supaya ujungnya bisa menembus permukaan keras seperti beton atau tembok bata.

Biasanya warnanya hitam atau abu metalik, dan batangnya sedikit lebih ramping agar saat dipukul bisa langsung “nyelip” ke sela pori-pori beton. Cocok banget buat pasang lis kayu atau bracket ringan ke tembok.

Paku Baja

Sekilas mirip dengan paku beton, tapi paku baja punya sifat sedikit lebih lentur, sehingga tidak gampang patah meski dipukul kuat. Ini penting terutama kalau digunakan pada rangka baja ringan atau plat tipis, misalnya saat membangun kanopi atau atap rumah.

Banyak tukang juga suka pakai paku baja untuk material keras yang berpotensi bikin paku biasa bengkok. Dengan pakai paku baja, sambungan jadi lebih awet.

Paku Kayu

Paku kayu dirancang khusus untuk penyambungan pada kayu lunak hingga sedang, misalnya kayu meranti atau jati belanda (pinus). Ukurannya bervariasi, mulai dari kecil banget sekitar 1 inci sampai sedang 2-3 inci.

Karena kepala pakunya tidak terlalu besar, paku ini biasanya dipakai untuk pekerjaan halus seperti membuat kusen, pintu, atau furniture agar permukaan kayu tidak pecah atau meninggalkan bekas terlalu dalam.

Paku Payung

Kalau Anda pernah lihat tukang pasang atap seng atau asbes, pasti familiar dengan paku yang kepalanya lebar seperti payung. Fungsi kepala lebar ini adalah menahan lembaran tipis agar tidak gampang sobek saat tertiup angin kencang.

Selain itu, pemasangan paku payung biasanya dilengkapi karet seal supaya air hujan tidak merembes masuk lewat lubang paku. Jadi, paku payung wajib banget dipakai kalau proyek Anda berkaitan dengan atap seng, galvalum, atau asbes.

Paku Ulir

Paku ulir terlihat unik karena batangnya bergelombang atau berulir mirip sekrup. Desain ini membuat daya cengkramnya jauh lebih kuat dibanding paku biasa.

Biasanya dipakai pada sambungan kayu keras atau multiplek yang sering kena getaran. Contohnya untuk membuat rangka kursi, meja, atau lemari agar sambungan tidak cepat longgar meski sering digeser atau dipindah-pindah.

Paku Rivet (Paku Keling)

Berbeda dengan paku lain yang dipasang menggunakan palu, paku rivet dipasang memakai rivet gun (alat khusus yang menjepit dan mengunci paku). Proses ini sering disebut ‘dikeling’.

Umumnya digunakan untuk menyambung plat logam atau alumunium, seperti di pintu folding gate, talang seng, atau rangka kanopi. Kelebihannya, sambungan rivet lebih rapi dan kuat, cocok untuk sambungan permanen yang tidak perlu dibongkar lagi.

Ukuran Paku Baja & Triplek yang Paling Sering Dipakai

Nah, selain jenisnya, Anda juga harus tahu ukuran paku. Ini penting supaya paku tidak terlalu panjang (yang bisa bikin kayu pecah) atau terlalu pendek (yang bisa di bilang gampang copot). Berikut beberapa ukuran paku baja dan triplek yang paling sering dipakai:

Paku 2,5 cm (1 inch)

Ini termasuk paku ukuran mini. Biasanya dipakai untuk pekerjaan ringan yang butuh presisi, seperti menempelkan lapisan triplek tipis ke permukaan kayu, atau memasang lis profil dekorasi supaya tidak kelihatan jelek kena kepala paku besar. Banyak juga yang pakai paku ini buat panel MDF supaya tidak sampai tembus ke belakang.

Paku 4 cm (1,5 inch)

Kalau Anda mau menyambung triplek tebal sekitar 9 mm –12  mm ke rangka kayu kecil, paku ini pas banget. Ukurannya tidak terlalu pendek, tapi juga tidak kelewat panjang sehingga triplek tidak mudah pecah. Biasanya juga dipakai buat bikin rangka rak atau kerangka furniture ringan. Dengan ukuran ini, sambungan cukup kokoh untuk menahan beban sedang.

Paku 5 cm (2 inch)

Nah, ini bisa dibilang ukuran paling “serba guna”. Tukang kayu paling sering pakai paku 5 cm untuk menyatukan papan kayu solid, multiplek, atau sambungan yang bakal memikul beban lumayan berat. Misalnya waktu bikin meja makan atau lemari besar, paku ukuran ini jadi pilihan utama supaya rangka tetap kuat.

Paku 7 cm (2,5 inch)

Jika proyeknya sudah masuk ke struktur yang benar-benar menopang beban berat, seperti kuda-kuda atap, balok penguat, atau rangka plafon besar, paku 7 cm biasanya jadi andalan. Dengan panjang ini, paku bisa menembus cukup dalam ke kayu, sehingga sambungan lebih mantap dan tahan lama.

Paku Baja 5 cm & 7 cm

Untuk material keras seperti rangka baja ringan, paku biasa gampang banget bengkok atau patah saat dipukul. Nah, paku baja hadir untuk mengatasi masalah itu. Terbuat dari baja elastis yang kuat, paku ini tidak gampang bengkok walau dipukul keras. Biasanya panjangnya 5 cm atau 7 cm, disesuaikan dengan tebal material yang mau disatukan. Cocok banget buat pasang rangka atap baja ringan atau sambungan besi tipis ke kayu.

Paku Payung 5–7 cm

Kalau proyek Anda berkaitan dengan pemasangan seng atau asbes di atap, wajib banget pakai paku payung ukuran 5–7 cm. Kepala pakunya yang lebar menjaga lembaran seng supaya tidak mudah robek saat kena angin besar. Ditambah lagi biasanya dipasang pakai karet pelapis supaya air hujan tidak rembes ke dalam.

Tips Memilih Paku yang Tepat Berdasarkan Material

Tips-  Juraganmaterial.png

Jika Anda sudah mengetahui jenis dan ukuran paku? Ini dia beberapa tips supaya Anda tidak salah langkah, karena beda bahan, beda pula tantangannya. Jika Anda asal tancap, dapat membuat kayu pecah, tembok rusak, atau seng pecah 

Untuk Kayu

Kalau mau menyambung papan atau balok kayu, Anda bisa menggunakan paku biasa atau paku ulir. Paku ulir bahkan lebih bagus lagi karena ulirnya membuat sambungan lebih erat, susah longgar.

Tips : hati hati jika Anda menggunakan kayu yang  cukup lunak (misalnya pinus atau meranti), Jangan memukul terlalu keras agar tidak retak. Untuk pekerjaan furniture halus, bisa pilih paku kecil supaya kepala paku tidak terlalu kelihatan. 

Untuk Triplek

Triplek itu termasuk material yang agak rapuh kalau salah penanganan. Jangan pakai paku terlalu panjang atau besar karena bisa bikin lapisan triplek pecah di ujung 

Jadi Anda bisa pilih paku ukuran 2,5–4 cm saja supaya cukup menembus ke rangka kayu tanpa merusak permukaan. Kalau untuk triplek tipis (3 mm – 6 mm), pakai paku kecil saja supaya hasilnya rapi. 

Jangan lupa juga untuk mengenal lebih dalam berbagai jenis triplek yang sering digunakan di industri konstruksi maupun furniture. Anda bisa membaca artikel lengkapnya dengan cara klik di sini.

Untuk Baja Ringan

Untuk rangka baja ringan, pastikan pakai paku baja khusus. Karena kalau Anda pakai paku biasa, sering kali langsung bengkok waktu dipukul. Paku baja punya sifat lentur dan keras sekaligus, jadi lebih tahan waktu masuk ke rangka baja tipis. Tapi kalau sambungan Anda lumayan tebal, lebih aman pakai sekrup roofing atau rivet supaya lebih kuat.

Untuk Beton

Kalau mau menempelkan sesuatu ke dinding atau lantai beton, jangan coba-coba pakai paku biasa. Pilih paku beton yang ujungnya sangat runcing dan terbuat dari baja keras.

Saat Anda memaku, usahakan posisi palu tegak lurus dengan dinding supaya tenaga Anda efektif dan pakunya tidak malah meleset atau bengkok.

Untuk Seng & Asbes

Pemasangan seng atau asbes wajib pakai paku payung. Kepala paku payung yang lebar akan menahan lembaran agar tidak gampang robek saat tertiup angin. Biasanya dilengkapi ring karet juga supaya air hujan tidak rembes lewat lubang paku.

Kesimpulan : Paku Kecil Mempunyai Manfaat Besar

Meskipun kecil, paku itu penentu kokohnya bangunan atau furniture Anda. Dengan memilih jenis dan ukuran paku yang pas sesuai material, Anda bisa menghindari banyak masalah di masa depan. Mulai dari kayu retak, sambungan longgar, sampai atap bocor.

Kalau Anda mau belanja paku baja, paku triplek, atau bahan bangunan lainnya, jangan ragu cek toko bahan bangunan langganan atau kunjungi juraganmaterial.id Di sana banyak pilihan produk berkualitas dengan harga kompetitif, Jadi Anda bisa memilih sesuai kebutuhan proyek Anda.


 

Berita Juragan

Lihat Semua Berita