Diterbitkan Selasa, 27 Desember 2022
Jenis kayu ringan dan kuat menjadi salah satu material yang sering dipilih dan banyak dicari dalam penggunaan bahan furniture di rumah.
Penerapan bahan kayu di dalam rumah tentu harus mempertimbangkan kualitas materialnya seperti tahan air, cuaca, dan zat kimia. Bersamaan dengan itu, material kayu yang dipilih mestinya aman dari jangkauan anak-anak.
Dalam artikel ini, Juragan akan mendapatkan rekomendasi jenis kayu ringan dan kuat yang bisa Anda gunakan dalam pembangunan rumah saat ini. Namun, sebelum mengetahui rekomendasinya, yuk pahami lebih dalam mengenai jenis kayu satu ini.
Kayu ringan merupakan kayu lunak yang mudah untuk dipotong. Kayu ini juga sangat mudah untuk diangkat dan dipindahkan karena memiliki massa yang lebih ringan dari kayu pada umumnya. Selain itu, jenis kayu ini juga sangat mudah untuk diolah dan dipakai untuk pembuatan furniture.
Penggunaan jenis kayu ringan disarankan untuk penggunaan furniture di dalam rumah saja. Hal ini dikarenakan furniture dari kayu ringan rentan mengalami lapuk dan berjamur ketika berada di bawah sinar terik matahari atau bahkan terkena air hujan.
Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Kontraktor Bangunan Harus Menggunakan ACP
Berikut ini beberapa jenis kayu yang memiliki kualitas terbaik dan dapat dijadikan bahan mebel atau furniture.
Kayu jati memiliki ciri berwarna cokelat agak kekuning-kuningan dan banyak ditemukan di pulau Jawa atau Sulawesi. Kayu jati tidak bisa tumbuh maksimal di daerah lain karena kandungan tanah yang berbeda akan memiliki tingkat keasaman yang berbeda pula.
Butuh waktu hingga puluhan tahun untuk bisa menggunakan kayu jati sebagai bahan mebel atau furniture. Faktor usia menjadi salah satu faktor yang memengaruhi harga kayu jati menjadi mahal. Hal inilah yang membuat kayu jati disebut sebagai kayu premium.
Berbeda dengan ciri kayu lainnya yang berwarna terang dan cerah, kayu mahoni memiliki ciri berwarna kemerahan. Makin tua usia kayu mahoni, maka warna merahnya juga akan makin pekat.
Kayu mahoni sebaiknya tidak digunakan di luar ruangan sebab kayu jenis ini cukup rentan terhadap rayap dan jamur. Kayu ini memiliki pori-pori kecil sehingga kayu mahoni memiliki serat yang lebih halus dibandingkan kayu jati. Oleh karena itu, jenis kayu seperti ini sangat cocok digunakan sebagai bahan furniture.
Jenis kayu ringan lainnya bernama kayu balsa, kayu jenis ini adalah salah satu jenis kayu ringan namun sangat kuat dan lentur. Kayu balsa mudah melengkung tidak seperti kayu lainnya yang mudah patah juga kaku, sehingga banyak digunakan sebagai material kerajinan tidak hanya sebagai furniture saja.
Kayu ini mudah ditemukan di area Jawa dan Sumatra sehingga stoknya cukup melimpah dan harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Kayu balsa memiliki ciri berwarna putih keabu-abuan sehingga sangat cocok jika di-finishing menggunakan warna yang transparan.
Kayu jati belanda berbeda dengan kayu jati asli, sebab harga kayu ini relatif lebih terjangkau. Tentunya, kayu jenis ini sangat cocok jika dijadikan sebagai produk mebel atau furniture.
Kayu jati belanda memiliki warna putih dengan serat lurus sedikit bergelombang, kayu jenis ini memiliki serat kayu pinus yang menonjol sangat jelas. Namun, ketika kayu ini diolah menjadi furniture, diperlukan ketelitian yang tinggi karena kayu ini memiliki detil mata kayu yang mudah retak atau patah jika ada kesalahan sedikit saja dalam proses pemotongan.
Baca Juga: Mengenal Istilah Kode Keramik KW 1, 2, 3 di Indonesia
Ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk melakukan finishing pada jenis kayu ringan agar hasil akhirnya terlihat lebih merata. Bagaimana caranya? Juragan dapat melihat berbagai tipsnya berikut ini.
Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengaplikasikan dempul kayu atau yang biasa disebut dengan wood filler. Fungsinya adalah untuk menutupi pori-pori kayu sehingga memudahkan penyerapan noda pada kayu dan hasil pernis menjadi lebih rata.
Cat dasar kayu juga dapat membantu proses finishing pada jenis kayu ringan agar terlihat lebih rapi. Cat ini memiliki tekstur yang sangat cair sehingga dapat dengan mudah terserap hingga ke dalam pori-pori kayu.
Proses mengamplas wajib dilakukan sebelum proses finishing dilakukan. Proses ini diperlukan untuk menghaluskan permukaan kayu sehingga hasil finishing pada jenis kayu ringan terlihat lebih rapi.
Baca Juga: Mengenal Pondasi Cakar Ayam, Teknik Konstruksi Asli Indonesia
Top coat dapat memberikan perlindungan lebih pada jenis kayu ringan. Lapisan kayu akan menjadi lebih kuat sehingga mencegah terjadinya kelembapan, meminimalisir goresan, dan segala jenis cacat yang dapat disebabkan oleh faktor eksternal.
Apabila Juragan sedang melakukan pembangunan yang membutuhkan kayu ringan untuk bahan furniture, Anda dapat langsung menghubungi Juragan Material sekarang juga. Kami menyediakan berbagai macam material yang Anda butuhkan secara lengkap. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di sini!
Apa Itu Keramik KW?Juraganmaterial.id menjual berbagai merk dan tipe keramik yang tersedia di Indonesia, baik keramik lokal maupun keramik import. Di Indonesia sendiri dikenal istilah “KW” untuk menentukan kualitas keramik yang dijual apakah lolos dari Quality Control Check atau tidak. Eits, tapi jangan salah Gan, KW dalam keramik bukan berarti palsu ya.Istilah keramik KW 1, KW 2, dan KW 3 digunakan oleh produsen keramik berdasarkan kualitasnya. KW 1 untuk keramik yang lulus uji kualitas atau quality control. KW 2 tidak lulus uji dengan sedikit kerusakan, sedangkan KW 3 kerusakannya lebih banyak, dan keramik “iketan” atau tanpa dus, untuk keramik yang kerusakannya bahkan tidak masuk ke standar KW 3.Anggapan masyarakat bahwa keramik KW 1, KW 2 atau KW 3 adalah produk asli tapi palsu sangat keliru, karena semua keramik dibuat dengan bahan yang sama, hanya saja saat proses pembakaran, terjadi ketidaksempurnaan sehingga ada yang mengalami cacat atau gagal produk. Cacat yang terjadi bisa berbentuk “pin hole” atau seperti bekas jerawat di permukaan keramik, ketidaksesuaian ukuran yang diluar batas toleransi Standar di Indonesia, hingga adanya gompal minor pada bagian permukaan keramik. Untuk itu harga keramik jenis yang sama, keramik KW 2 dapat lebih murah hingga 20% dibandingkan keramik KW 1 bahkan untuk keramik KW 3 bisa mencapai setengah dari harga keramik KW 1.Baca Juga: 6 Desain Pagar Tembok Rumah Minimalis dan UnikJadi, bagaimana untuk mengetahui kondisi keramik yang disebut KW 1, KW 2, dan KW 3? Jika proses produksi berjalan sempurna akan menghasilkan keramik KW 1 yang permukaannya mengkilap merata, nat-nya rapi atau presisi, dan bebas dari noda yang dapat mengganggu tampilan keramik. Jika hasil proses tidak sempurna maka inilah yang sering dikatakan orang sebagai keramik KW 2 atau KW 3. Untuk mengidentifikasi keramik KW 1, 2, dan seterusnya, secara kasat mata tidak dapat dilakukan oleh orang awam.Perbedaan Keramik KW 1, 2, dan 3Jadi, bagaimana untuk mengetahui kondisi keramik yang disebut KW 1, KW 2, dan KW 3? Jika proses produksi berjalan sempurna akan menghasilkan keramik KW 1 yang permukaannya mengkilap merata, nat-nya rapi atau presisi, dan bebas dari noda yang dapat mengganggu tampilan keramik. Jika hasil proses tidak sempurna maka inilah yang sering dikatakan orang sebagai keramik KW 2 atau KW 3. Untuk bisa mengidentifikasi keramik KW 1, 2, dan 3, berikut ini adalah perbedaannya.1. Kode Keramik KW 1Keramik KW1 memiliki ukuran yang presisi, warna lebih stabil serta seragam. Keramik ini juga memiliki motif rapi dan terstruktur, serta tidak terdapat gompal. Para pedagang dan orang awam biasanya mengidentifikasi produk keramik lantai KW 1 dari kemasan produk. Pada kemasan keramik KW 1 biasa ada tulisan “First Grade”, “Grade 1”, “Grade A”, atau “Export Quality”.Baca Juga: 11 Jenis Bahan Bangunan Paling Penting Dalam Konstruksi2. Kode Keramik KW 2Pada keramik KW 2 kekurangsempurnaan pada hasil produksinya lebih kecil sehingga orang awam akan sedikit sulit untuk melihat dan membedakan dengan yang KW 1. Hanya orang yang berpengalaman dalam urusan keramik yang bisa tahu seperti tukang pasang keramik yang berpengalaman. Warna keramik KW2 umumnya seragam, terdapat motif yang sedikit kurang rapi, dan juga sedikit gompal meskipun kecil. Pada kemasan keramik KW 2, biasa dapat ditemukan keterangan “KW 2”, “Economy Quality”, “Grade B”, atau “Grade 2”.3. Kode Keramik KW 3Keramik KW3 sering kali disebut sebagai kualitas terendah. Kualitas keramik untuk KW 3 sangat jelas terlihat bahkan oleh orang awam sekalipun. Bisa dilihat dari bentuk nat yang tidak presisi atau miring. Pada permukaan keramik juga kadang ditemui retak rambut dan noda hitam seperti KW 2 dengan jumlah yang lebih banyak. Akan tetapi anggapan ini keliru, karena masih ada grade yang lebih rendah dari KW 3 itu sendiri. Keramik KW 3 biasanya di identifikasi dari kemasannya yang tertera keterangan “KW 3” atau menggunakan dus polos tanpa merk. Baca Juga: Tips Memilih Keramik Sesuai Kebutuhan BangunanSetelah membaca artikel ini, kami harap para Juragan dapat lebih memahami tentang standar kualitas keramik di Indonesia. Produk Keramik yang dijual di juraganmaterial.id adalah keramik First Grade / KW 1, dan untuk keramik KW 2 dan KW 3 selalu ada di keterangan bagian nama produk dan deskripsi, sehingga para Juragan selalu membeli dengan produk dan harga yang tepat. Selamat berbelanja! #ApaAjaAda
Memiliki rumah sendiri memang impian semua orang. Tapi, seperti yang diketahui, memiliki rumah sendiri tidaklah murah dan butuh waktu yang lama untuk bisa mencapai mimpi tersebut. Oleh karena itu, harus diperhatikan dan dipersiapkan semua hal termasuk bahan material bangunan yang akan digunakan untuk membangun rumah impian kita semua, baik itu rumah baru maupun yang hendak direnovasi. Kualitas terbaik tentunya jadi pilihan agar dapat bertahan lama dan kuat.Jenis Bahan Material BangunanDibawah ini terdapat beberapa jenis bahan material bangunan paling penting yang harus diketahui ketika membangun konstruksi bangunan. Juragan material telah merangkum 12 bahan bangunan yang paling umum ada di dalam konstruksi, diantaranya:1. Batu BataMaterial bahan bangunan yang pertama yaitu bata merah. Walaupun dibilang harganya mahal dibandingkan dengan batako, namun penggunaan batu bata merah memiliki kekuatan dan kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Dari segi ukurannya, batu bata tersedia dalam ukuran yang besar maupun sedang, sehingga dapat menyesuaikan dengan bentuk bangunan rumah kita.2. SemenSeperti yang kita tahu, bahan bangunan yang satu ini berfungsi untuk merekatkan batu bata sehingga menjadi kokoh dan kuat. Semen bahan bangunan juga digunakan untuk merekatkan keramik, dan untuk percampuran semen dan air diperlukan perbandingan yang tepat agar dapat merekat dengan baik dan tidak pecah.3. PasirMaterial bangunan pasir berfungsi untuk campuran semen. Bahan alami pasir yang baik memiliki bentuk tekstur butiran tajam karena lebih kuat untuk batu bata ataupun pondasi. Saat sedang memilih pasir, cobalah digenggam, jika menggumpal maka pasir tersebut kurang berkualitas. Dan hindari juga pasir dengan campuran lumpur lebih dari 5%.Baca Juga: 5 Jenis Batu Alam untuk Digunakan di Ruangan Kantor4. Batu KerikilBatu kerikil atau split adalah salah satu material bangunan yang paling umum digunakan untuk membuat beton yang terbuat dari campuran pasir dan semen. Batu kerikil ini memiliki berbagai macam ukuran yaitu mulai dari 5 hingga 50 milimeter dengan rentang jarak per 5 milimeter. Masing-masing jenis ukuran mempunyai kegunaan yang berbeda dari pembangunan materialnya.5. Besi BetonBahan bangunan berupa besi beton memiliki peranan sebagai rangka dari rumah impian kita. Ukuran dari besi beton inipun beragam. Besi beton juga memiliki beberapa jenis, ada yang polos, ulir dan yang berbentuk seperti kanal. Nantinya, kerangka besi beton ini akan diisi dengan semen dan pasir.6. KayuBahan bangunan alami yakni kayu sampai saat ini masih menjadi favorit beberapa kalangan untuk dijadikan kerangka rumah impiannya. Ada banyak jenis kayu yang dapat digunakan dalam proses pembangunan rumah, namun bahan bangunan kayu yang terbaik biasanya berasal dari Kalimantan, seperti kayu kamper Rasamala atau kayu Samarinda.Jika tidak menemukan kayu jenis ini, pilihlah kayu lain dengan kandungan air tidak lebih dari 20%. Jika perlu, pastikan kayu tersebut sudah melewati proses pengovenan agar tidak mudah lapuk.7. GentengJika bangunan sudah kokoh dan terlihat kuat, tidak akan lengkap jika tidak ada genteng sebagai salah satu bahan bangunannya. Seperti yang kita ketahui, genteng berfungsi untuk melindungi dari sinar matahari dan juga air hujan. Pada dasarnya, genteng memang terbuat dari campuran lumpur dan tanah liat yang dibakar hingga berwarna merah kecoklatan. Material konstruksi bangunan yang satu ini dikenal memiliki daya tahan yang sangat kuat sehingga kita tidak perlu khawatir untuk menggantinya selama belasan bahkan puluhan tahun.8. TriplekBahan bangunan yang satu ini juga sangat popular digunakan, biasanya triplek digunakan untuk menutupi langit – langit agar terlihat lebih rapi dan agar kabel – kabel yang berantakan serta kerangka di atap tidak terlihat. Triplek di atap juga dapat dihias dengan cat agar menarik dilihat.Baca Juga: 5 Jenis Atap Kanopi dan Manfaatnya9. PakuSudah menggunakan triplek dan kayu? Tapi semua akan sia – sia jika kita melupakan peran paku. Paku berguna untuk menyambungkan kayu dan triplek, sehingga bagunan lebih kuat. Dan dapat digunakan bersama tali sebagai pemandu pemasangan keramik.10. Pipa – pipaApa jadinya kalau di dalam bangunan rumah kita tidak ada pipa sebagai saluran air? Pipa merupakan bahan bangunan yang sangat penting dalam konstruksi bangunan, digunakan untuk menghubungkan saluran air dan saluran pembuangan kamar mandi, wastafel, dapur, dan lainnya.11. CatCat merupakan bahan bangunan yang penting untuk menutupi permukaan bangunan dalam finishing interior dan ekterior. Kita dapat memilih berbagai pilihan warna sesuai selera kita dan sesuai dengan tema rumah yang kita inginkan. Kebayang kan kalau rumah kita hanya semen tanpa cat?12. KeramikBahan bangunan keramik digunakan untuk melapisi permukaan lantai agar menjadi lebih indah dan aesthetic.Cara Menghitung Bahan BangunanApabila Juragan sudah tahu jenis-jenis bahan bangunan yang akan digunakan dan telah menyelesaikan desain bangunan yang akan dibangun, kini saatnya melakukan perhitungan. Melalui perhitungan ini, kamu dapat memperkirakan seberapa banyak bahan bangunan yang dibutuhkan dan berapa biaya yang mesti dikeluarkan.Baca Juga: 7 Jenis-Jenis Beton Untuk Berbagai KonstruksiPertama-tama yang harus dilakukan yaitu menghitung luas bidang bangunan yang akan dibangun dan kemudian dikalikan dengan jumlah material bangunan. Sebagai contoh, kamu hendak menghitung jumlah bata ringan untuk ruangan yang ukurannya lebar 6 meter, panjang 8 meter, dan tinggi 4 meter, cara menghitungnya adalah sebagai berikut:Nilai keliling ruang x tinggi ruang yaitu, (28 m x 4 m) = 112 m². Bata ringan untuk 1 m²= 0,086 m³. Keperluan bata ringan = Luas dinding x bata ringan untuk 1 m² (112 m² x 0,086 m³/m²), hasilnya adalah 9,632 m³ (dibulatkan menjadi 10 m³).Apabila harga bata ringan Rp750.000 per m³, maka biaya yang perlu kamu persiapkan adalah sebesar Rp750.000 x 10 m³ = Rp7.500.000 (harga tersebut belum termasuk semen serta biaya pemasangan).Bahan bangunan diatas merupakan sebuah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, ya! Pastikan kalian tidak melewatkan salah satu bahan diatas dan jangan lupa untuk mengecek kualitasnya juga, ya!Buat kalian yang kesulitan mencari bahan bangunan, sekarang semua bisa, lho dipesan dan dibeli di Juragan Material! Gak perlu takut juga, Juragan Material menyediakan market online juga yang bisa dilihat di website kita, dengan free ongkir dan berbagai macam cara pembayaran! Yuk, wujudkan mimpi kamu bersama Juragan Material.
Apakah Juragan tahu apa itu pondasi cakar ayam? Salah satu teknik konstruksi yang dibuat oleh orang Indonesia ini, tepatnya Prof. Dr. (HC). Ir. R. M. Sedyatmo, dapat memungkinkan pembangunan sebuah struktur pada tanah dengan kondisi yang lunak seperti rawa-rawa. Sejak pertama kali diciptakan pada tahun 1961, sekarang pondasi cakar ayam ini sudah banyak sekali digunakan bahkan di berbagai belahan dunia.Melalui artikel ini, Juragan akan mempelajari lebih dalam mengenai apa itu pondasi cakar ayam, sejarahnya, hingga fungsinya. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!Apa Itu Pondasi Cakar Ayam?Pondasi cakar ayam, pondasi cakar ayam, atau konstruksi cakar ayam adalah metode rekayasa teknik dalam konstruksi pondasi bangunan yang diciptakan oleh orang Indonesia, yaitu Prof. Dr. (HC). Ir. R. M. Sedyatmo, pada tahun 1961. Dibandingkan dengan pondasi konvensional, pondasi cakar ayam jauh lebih mudah untuk dipasang pada area tanah yang lunak seperti rawa-rawa.pondasi cakar ayam terdiri dari sebuah pelat beton tipis yang didukung oleh beberapa pipa yang tertanam pada bagian bawah pelat tersebut; hubungan antara pipa-pipa tersebut dengan pelat beton dibuat secara monolit. Bentuk dari pondasi tersebut terlihat seperti cakar ayam, dan dari sana juga namanya tercipta.pondasi cakar ayam sangat cocok digunakan pada area seperti rawa-rawa karena sistem yang terpasang, yaitu antara pelat, cakar, dan tanah, akan menciptakan pelat yang lebih kaku dan dapat lebih tahan terhadap beban serta pengaruh penurunan yang tidak seragam. Selain untuk pondasi di area rawa, pondasi cakar ayam juga banyak digunakan untuk bangunan komersil hingga perkerasan jalan raya yang terdiri dari pelat beton tipis bertulang.Sejarah Pondasi Cakar AyamPada tahun 1961, Prof. Dr. (HC). Ir. R. M. Sedyatmo menjabat sebagai salah satu pejabat di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saat itu, PLN ditugaskan oleh pemerintah Indonesia untuk mendirikan tujuh menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol dalam rangka untuk mendukung sistem kelistrikan Asian Games 1962 yang diadakan di Jakarta.Awalnya, PLN menggunakan pondasi konvensional untuk mendirikan menaranya. Namun, karena tanah di area Ancol masih rawa-rawa dan sangat lunak, PLN kesulitan untuk mendirikan menara. Alhasil, PLN hanya berhasil mendirikan dua menara dalam waktu yang cukup lama, sedangkan mereka diminta untuk mendirikan tujuh menara.Karena waktunya yang sudah makin mendesak dan sistem pondasi konvensional sangat sulit untuk dibangun di area Ancol, Sedyatmo kemudian berusaha mencari solusi hingga akhirnya tercipta sistem pondasi baru, yaitu pondasi cakar ayam. Berkat penemuan Sedyatmo, PLN berhasil mendirikan sisa lima menara lagi dengan tepat waktu dan Asian Games 1962 berhasil berjalan dengan lancar di Jakarta.Baca Juga: Mengenal Scaffolding yang Sering Digunakan Oleh Penyedia Jasa KonstruksiApa Fungsi Pondasi Cakar Ayam?Awalnya, pondasi cakar ayam hanya digunakan untuk pembangunan pondasi di area tanah yang lunak seperti rawa-rawa. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan berkat banyak sekali keunggulannya, kini pondasi cakar ayam sudah banyak digunakan untuk berbagai macam bangunan, seperti:Jalan layangJembatan besarLandasan pesawatGedung pencakar langitWalaupun begitu, konstruksi bangunan seperti rumah memang jarang sekali menggunakan pondasi cakar ayam karena biayanya yang memang jauh lebih mahal dari pondasi konvensional. Selain itu, bangunan kecil seperti rumah juga memang tidak membutuhkan pondasi yang sangat kuat seperti pondasi cakar ayam.Apa Saja Kelebihan Pondasi Cakar Ayam?Berkat berbagai macam kelebihannya, kini pondasi cakar ayam sudah sering sekali digunakan untuk berbagai macam pembangunan di berbagai belahan dunia. Lantas, apa saja sih kelebihan pondasi cakar ayam?1. Cengkraman yang KuatPondasi cakar ayam yang awalnya dibuat khusus untuk membangun pondasi di area tanah yang lunak memang dirancang untuk memiliki cengkraman yang sangat kuat. Bangunan yang dikonstruksi di area tanah yang lunak seperti rawa-rawa sangat rentan mengalami ambles karena tanahnya berair dan dapat membuat pondasi bergerak. Oleh karena itu, pondasi yang dibangun di area tersebut harus benar-benar memiliki cengkraman yang kuat.Oleh karena dapat mencengkeram tanah yang lunak dengan sangat kuat, kini pondasi cakar ayam sering digunakan untuk berbagai macam konstruksi lainnya, terutama bangunan yang sangat besar seperti jalan layang, jembatan, landasan pesawat, hingga gedung pencakar langit. Bayangkan saja, jika pondasi cakar ayam dapat mencengkeram tanah yang lunak dengan kuat, pasti tanah yang padat akan dapat dicengkram dengan jauh lebih kuat.2. Tidak Memerlukan Sistem DrainasePondasi cakar ayam terdiri dari beberapa pipa beton yang sangat kuat dan padat. pondasi ini tidak memiliki celah atau ruangan untuk sistem drainase, seperti pondasi konvensional, dan memang tidak membutuhkannya. Selain itu, pondasi cakar ayam juga tidak membutuhkan sambungan kembang susut yang umumnya ditemukan di pondasi konvensional.Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Kontraktor Bangunan Harus Menggunakan ACPApa Saja Kekurangan Pondasi Cakar Ayam?Setiap hal yang memiliki kelebihan sudah pasti akan memiliki kekurangan juga, termasuk pondasi cakar ayam. Berikut ini adalah beberapa kekurangan pondasi cakar ayam yang perlu Anda ketahui.1. Biaya Lebih TinggiApabila dibandingkan dengan pondasi konvensional, pondasi cakar ayam memerlukan biaya pembuatan yang jauh lebih tinggi. Hal tersebut karena pondasi cakar ayam memerlukan banyak sekali material dan dalam jumlah yang banyak, serta membutuhkan banyak peralatan yang sangat canggih untuk membuatnya.2. Tidak Cocok Untuk Bangunan KecilPondasi cakar ayam hanya cocok digunakan untuk konstruksi bangunan yang besar. Beton yang digunakan dalam pembangunan pondasi ini juga memang terbilang sangat besar. Jadi, bangunan kecil seperti rumah tidak cocok menggunakan jenis pondasi yang satu ini.Cara Membuat Pondasi Cakar AyamPara ahli harus membangun pondasi cakar ayam karena memerlukan mesin berat dan tenaga kerja yang rumit. Sebagai contoh, pelat beton bertulang yang seringkali agak tipis digunakan untuk membuat ceker ayam. Pelat beton bertulang ini kemudian ditopang oleh pendorong beton bertulang yang dipasang secara vertikal yang dihubungkan oleh plat beton.Berikut panduan untuk membuat pondasi cakar ayam.30 hingga 50 cm tanah harus digali.Buatlah lubang dengan diameter 80 hingga 120 cm dan berjarak 2,5 m. Lubang yang dalamnya sekitar 1,2 meter ini akan berfungsi sebagai cakar.Perhatikan seberapa jauh plat beton dari bius yang terbuat dari beton bertulang. Pemisahan yang disarankan adalah antara 200 dan 250 cm. Ketebalan pelat beton yang dibutuhkan adalah antara 10 dan 20 cm. Pipa beton tersebut memiliki diameter 120 cm, tebal 8 cm, dan panjang sekitar 150 cm hingga 250 cm.Anda juga dapat menghitung volume pondasi cakar ayam memakai rumus berikut: Volume Cakar Ayam (V) = Lebar x Panjang x Tinggi Bangunan= L x P x Tb (satuan m3)Anda dapat menentukan biaya yang harus dikeluarkan dengan mengalikan nilai volume pondasi ini dengan biaya satuan bahan cakar ayam seperti yang sekarang dijual.Menarik sekali, kan? Pondasi cakar ayam yang dibuat oleh orang Indonesia kini sudah banyak sekali digunakan untuk berbagai konstruksi di berbagai belahan dunia. Jika Juragan sedang melakukan pembangunan dan membutuhkan material, langsung saja berbelanja di Juragan Material. Kami menyediakan berbagai macam material yang lengkap untuk kebutuhan konstruksi Juragan. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di sini!