JUMA - Pariwara Slider Banner
  1. Beranda
  2. Tips Juragan
  3. Cara Menggunakan APAR di Area Kerja Sesuai Prosedur
Berita Juragan

Cara Menggunakan APAR di Area Kerja Sesuai Prosedur

Diterbitkan 08 Nov 2022 oleh Putu Nitya Nipuna

Cara Menggunakan Apar.webp
JUMA - Pariwara Slider Banner

Juragan harus mengetahui bagaimana cara menggunakan APAR agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan kebakaran. Setiap bangunan komersil memang diwajibkan memiliki APAR agar dapat segera bertindak ketika terjadi sesuatu yang menyebabkan munculnya api.

Melalui artikel ini, Juragan akan mempelajari secara lebih dalam mengenai bagaimana cara menggunakan APAR. Namun sebelum itu, Anda harus mengetahui apa yang dimaksud dengan APAR terlebih dahulu. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu APAR?

Apa Itu APAR.webp

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang dapat digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran dalam tingkat yang kecil. APAR umumnya memiliki bentuk tabung berwarna merah dan memiliki slang di bagian atasnya yang akan mengeluarkan air, busa, atau bahan lainnya yang dapat digunakan untuk memadamkan api.

Berdasarkan peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), setiap bangunan komersil diwajibkan untuk memiliki tabung pemadam kebakaran atau APAR di berbagai titik di bagian dalamnya. Hal tersebut diperlukan agar setiap orang yang ada di dalam bangunan dapat mengendalikan api yang masih kecil agar dapat mencegah terjadinya kebakaran besar yang dapat mengancam keselamatan orang-orang di dalam bangunan tersebut.

APAR dapat dibawa atau dijinjing dan dioperasikan oleh satu orang saja. Berat dari pemadam api ringan (APAR) biasanya dapat mencapai 0,5 kg hingga 16 kg, tergantung dari jenis APAR yang digunakan. Ketika muncul api yang ukurannya masih kecil atau terjadi kebakaran kecil, setiap orang yang berada di dekatnya bisa menggunakan APAR untuk mengendalikan api tersebut.

Dikarenakan fungsinya untuk melindungi diri, APAR perlu ditempatkan pada tempat-tempat tertentu dan harus mudah terlihat sehingga memudahkan orang untuk menemukan dan menggunakannya. Berikut ini adalah beberapa syarat pemasangan dan penempatan APAR:

  1. Setiap APAR harus dipasang pada posisi yang mudah dilihat dan dijangkau serta tidak boleh terhalang oleh benda apa pun.
  2. Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis benda atau tempat yang dilindungi.
  3. Setiap APAR harus dipasang dengan cara menggantung dan harus terlindung, baik itu menggunakan kotak kaca atau kotak besi.
  4. Pemasangan APAR harus berada di ketinggian maksimal 1,2 meter.
  5. APAR tidak boleh dipasang di ruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49 derajat Celcius dan di bawah 4 derajat Celcius.

Fungsi APAR Bagi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

APAR alat pemadam api merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan aset perusahaan. APAR berguna untuk mencegah dan memadamkan kebakaran yang masih kecil.

Apa Saja Jenis-Jenis APAR Berdasarkan Bahan di Dalamnya?

APAR dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis berdasarkan bahan yang disimpan di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa jenis APAR yang dapat Anda gunakan.

1. APAR Air (Water)

APAR Air adalah APAR yang tabungnya diisi oleh air yang bertekanan tinggi. APAR Air merupakan jenis APAR yang paling ekonomis dan sangat cocok untuk memadamkan kebakaran kelas A, atau api yang muncul karena bahan-bahan padat non-logam seperti kertas, karet, kain, plastik, dan lain sebagainya. Namun, APAR Air tidak boleh digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas C, atau api yang muncul karena masalah kelistrikan.

2. APAR Busa (Foam)

APAR Busa adalah APAR yang tabungnya diisi oleh berbagai macam bahan kimia yang dapat membentuk busa ketika dikeluarkan. Biasanya, busa yang akan dikeluarkan dari APAR jenis ini adalah busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang dapat menutupi sumber api sehingga oksigen tidak dapat masuk dan mencegah terjadinya kebakaran.

Sama seperti APAR Air, APAR Busa juga cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A, atau api yang muncul karena bahan-bahan padat non-logam seperti kertas, karet, kain, plastik, dan lain sebagainya. Selain itu, APAR Busa juga cocok untuk memadamkan kebakaran kelas B, atau api yang muncul akibat bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti minyak, solvent, alkohol, dan lain sebagainya.

3. APAR Serbuk Kimia Kering (Dry Chemical Powder)

APAR Serbuk Kimia Kering adalah APAR yang tabungnya diisi dengan serbuk kimia kering yang merupakan campuran dari monoammonium phosphate dan ammonium sulfate. Ketika digunakan, serbuk kimia kering akan menyelimuti sumber api dan memisahkannya dengan oksigen sehingga dapat mencegah terjadinya kebakaran.

APAR Serbuk Kimia Kering sangat serbaguna karena cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A, B, dan C. Namun, APAR Serbuk Kimia Kering tidak disarankan untuk digunakan pada perusahaan atau industri karena dapat mengotori peralatan atau barang di sekitar sumber api. Biasanya, jenis APAR ini digunakan untuk memadamkan api pada mobil.

4. APAR Karbon Dioksida (CO2)

APAR Karbon Dioksida adalah jenis APAR yang menggunakan bahan karbon dioksida (CO2) sebagai bahan yang disimpan dalam tabungnya. Ketika digunakan, jenis APAR ini akan mengurangi kadar oksigen di sekitar sumber api sampai di bawah 12% dan sangat cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B (bahan cair) dan C (kelistrikan).

Baca Juga: Jenis-Jenis Semen yang Biasa Digunakan Jasa Konstruksi

Apa Saja Jenis-Jenis APAR Berdasarkan Sistem Kerjanya?

Alat ini dapat digunakan dalam keadaan mendesak dan tidak diperkenankan untuk bermain-bermain dengan alat ini, terutama jika dilakukan oleh anak-anak. Oleh sebab itu, alat ini harus diperhatikan agar dijauhkan dari jangkauan anak-anak tetapi harus terlihat jelas agar mudah digunakan dengan efektif. Jenis APAR dapat dikategorikan berdasarkan dua sistem kerja berikut:

1. Stored Pressure System

Karena kesederhanaannya, alat ini adalah salah satu yang paling populer. Dalam sistem tekanan penyimpanan, tekanan tidak melewati kartrid tetapi sebaliknya, tekanan bercampur langsung dengan media.

Indikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kapasitas APAR tertera pada alat berbentuk tabung berwarna merah. Selain itu alat ini memiliki pengait di bagian atas yang berfungsi untuk mengunci jumlah APAR yang bocor dengan efektif agar tidak mudah bocor.

2. System Cartridge Pressure

APAR ini mengukur kecepatan secara tidak langsung. Tidak ada indikasi untuk mengukur jumlah konten dalam alat. Akibatnya, sulit bagi pengguna untuk mengetahui apakah konten alat ini ada atau tidak ada.

Apa Saja Jenis-Jenis APAR Berdasarkan Kapasitasnya?

Ada dua jenis alat pemadam kebakaran di bagian ini:

1. APAR kapasitas 18 kg

Kapasitas alat pemadam api ini hanya 18kg. Dengan demikian, alat pemadam api ini akan lebih cepat habis.

2. Kapasitas APAR di atas 18kg

Kapasitas yang lebih besar tentunya membuat penggunaan APAR ini lebih awet. pada dasarnya dapat terbakar setiap saat.

Baca Juga: Cara Mengatasi Dinding Lembab dengan Mudah

Bagaimana Cara Menggunakan APAR di Area Kerja Sesuai Prosedur?

Bagaimana Cara Menggunakan APAR di Area Kerja Sesuai Prosedur.webp

APAR merupakan alat pencegah terjadinya kebakaran yang biasanya ada di setiap titik bangunan. Oleh karena itu, setiap orang dapat menggunakannya bahkan ketika mereka hanya sendiri. Berikut ini adalah prosedur penggunaan APAR dan proses pemadaman api menggunakan APAR yang aman dan sesuai:

1. Tarik atau Lepas Pin Pengunci Tuas

Setiap APAR pasti memiliki sebuah pin yang berfungsi untuk mengunci tuasnya agar tidak dapat digunakan dengan sembarangan. Untuk menggunakannya, pertama-tama Anda harus menarik atau melepaskan pin pada tuas tersebut.

2. Arahkan Slang

Apabila tuas APAR sudah berhasil dilepas segelnya, sekarang Anda perlu mengarahkan slangnya ke sumber api. Pastikan untuk mengarahkannya dengan benar dan tegak karena terkadang air, busa, atau bahan yang ada di dalam APAR akan keluar dengan kecepatan yang tinggi.

3. Tekan Tuas

Apabila sudah mengarahkan ujung selang dengan benar dan mengambil posisi yang kuat untuk memadamkan api, selanjutnya Anda hanya perlu menekan tuas saja. Pastikan untuk menekannya dengan kencang karena terkadang APAR sudah mulai berkarat karena tidak pernah digunakan dalam waktu yang lama.

4. Kibas Slang

Ketika bahan pemadam sudah keluar dari APAR, pastikan untuk mengibas slangnya ke berbagai arah agar dapat menutupi seluruh sumber api. Dengan begitu, api tidak akan menyebar dan Anda dapat mencegah terjadinya kebakaran.

Kelas-kelas (Golongan) Kebakaran

Untuk jenis APAR yang digunakan agar efisien dalam pengendalian kebakaran, perlu diketahui kelas-kelas (golongan) kebakaran atau sumber penyebab kebakaran. Dalam Permenaker No. Per-04/MEN/1980 kelas atau golongan kebakaran dibagi menjadi 4 golongan, yaitu Golongan A, B, C, dan D.

Berikut adalah beberapa kelas atau golongan kebakaran dan berbagai jenis alat pemadam api yang bekerja dengan baik untuk memadamkannya:

1. Kebakaran Kelas A

Bahan padat non-logam, termasuk kertas, plastik, kain, kayu, karet, dan lainnya, umumnya menghasilkan kebakaran Kelas A. Alat pemadam api air (Water), alat pemadam api busa (Foam), dan alat pemadam jenis tepung kimia (Dry Power) adalah jenis alat pemadam api yang sesuai untuk memadamkan api Kelas A.

2. Kebakaran Kelas B

Zat cair yang mudah terbakar seperti minyak (bensin, solar, oli), alkohol, cat, pelarut, metanol, dan lainnya dapat menyebabkan kebakaran Kelas B. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas B adalah  APAR jenis Karbon Dioksida (CO2), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).

3. Kebakaran Kelas C

Kebakaran yang diklasifikasikan sebagai Kelas C adalah kebakaran yang disebabkan oleh instalasi listrik bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas C adalah APAR jenis Karbon Dioksida (CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).

4. Kebakaran Kelas D

Kebakaran dalam kategori Kelas D adalah kebakaran yang disebabkan oleh logam yang mudah terbakar termasuk potassium, magnesium, aluminium, lithium, dan sodium. Diperlukan alat pemadam api yang khusus untuk memadamkan api semacam ini.

Aspek-aspek yang Harus Diperhatikan Ketika Menggunakan APAR

Selain mengetahui cara menggunakan APAR dan mengenal berbagai macam kelas kebakaran, berikut adalah aspek-aspek yang harus diperhatikan agar proses pemadaman api tidak mengalami kendala:

  1. Saat menyemprotkan APAR, jangan menyemprotkannya pada posisi yang berlawanan dengan arah angin.
  2. Jangan menekan tuas APAR dan menarik safety pin secara bersamaan.
  3. Pastikan untuk membawa tabung yang berukuran besar dengan memanggulnya, dan bukan dengan mengangkat atau menjinjingnya.
  4. Gunakan APAR dengan jarak 3 meter hingga 5 meter dari titik api.

Itu dia pembahasan mengenai tata cara penggunaan APAR yang aman dan tepat. Dengan mengikuti panduan tersebut, proses pemadaman api dapat dilaksanakan dengan efisien hingga api dapat terkendali. Selalu perhatikan aspek-aspek penting ketika memadamkan api.

Baca Juga: Cara Mengatasi Pipa Air Tersumbat dengan Cepat

Apabila Juragan membutuhkan APAR untuk disimpan di bangunan kantor atau bangunan komersial lainnya, beli saja APAR di Juragan Material. Selain itu, kami juga menyediakan berbagai material konstruksi yang lengkap dan dapat dipesan secara online. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di sini!

Berita Juragan

Lihat Semua Berita